PERTEMUAN KE-5 PEMBANGUNAN DARI SEGI FILSAFAT DAN SEJARAH


Review Mata Kuliah HAM dan Pembangunan
Pertemuan Ke-5 pada hari Selasa, 3 April 2018

            Hari pertama kuliah di awal bulan April, dan kembali harus saya mulai dengan hari Selasa yang sangat padat dengan mata kuliah yang sangat full dari pagi buta hingga sore hari. Mata kuliah HAM dan Pembangunan selalu menjadi pembuka kuliah pada Selasa pagi. Entah suatu musibah atau memang sudah takdir saya harus berangkat amat pagi agar tidak terlambat masuk pada kelas tersebut. Namun, pagi ini saya terlambat bangun sehingga harus mengulur waktu berangkat saya, pukul 6 lewat saya baru berangkat menuju kampus. Saya sudah khawatir akan sangat terlambat karena terlalu siang untuk ke kampus.
            Syukurlah jalanan tidak begitu padat di pagi ini, dewi fortuna masih berpihak kepada saya dan Imfa. Tepat pukul 08.00 WIB saya sampai di kampus tercinta. Menuju geudng IDB II dan mengantri lift menuju lantai 9, seperti biasa antrian lift sangat panjang dan membuat saya harus bersabar menunggu. Tapi disela-sela mengantri kali ini saya cukup terhibur karena saya bertemu dengan salah satu mahasiswa fakultas yang saya sukai hehe. Kami pun masuk dalam satu lift yang sama, ah lumayan rasanya sebagai pencuci mata di pagi hari yang cukup melelahkan ini. Keluar di lantai 9, kelas sudah sedikit lebih ramai dari pekan sebelumnya, namun tumben Pak Rahman belum hadir di kelas. Mungkin beliau sudah menduga bahwa massa di kelas akan sama seperti sebelumnya. Benar saja pukul 08.30 WIB beliau baru datang dan tak lama perkuliahan dimulai.
            Yang membuat berbeda pada hari ini adalah, di setiap pembahasan dan pemaparan yang dilakukan oleh Pak Rahman selalu beliau menyebut salah satu nama mahasiswa yang ditunjuk untuk menjelaskan kembali apa yang telah dibahasnya. Mungkin itu dilakukan oleh Pak Rahman karena merasa kami mahasiswanya kurang memperhatikan apa yang beliau sampaikan dan kami juga terlalu pasif ketika disuruh bertanya. Sampai pada satu kesempatan, akhirnya nama saya yang disebut dan sesuai dengan feeling saya. Tepat pada saat itu saya benar-benar tidak memperhatikan apa yang beliau sampaikan karena saya sibuk mengerjakan tugas lain. Karena saya juga tidak mau berpura-pura dengan jawaban tanpa rasa bersalah saya menjawab bahwa saya tidak tahu apa yang beliau sampaikan dan sejujurnya saya tidak memperhatikan pemaparan beliau dari awal karena merasa tidak tertarik.

Pembangunan dalam Segi Filsafat dan Sejarah
Mengapa pembangunan penting?
Pembangunan terjadi atau suatu masyarakat melakukan perubahan karena ada permasalahan yang urgent. Bertambahnya manusia (berkembang biak) sedangkan wilayahnya belum mampu memenuhi ketersediaannya maka akan menimbulkan masalah. Pemimpin dalam wilayah tersebut memiliki perhatian untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan perubahan. Perubahan ini dilakukan dengan mengadakan bantuan, namun ini dibatasi dengan ketersediaan sumber dayanya. Dari sini terciptanya perencanaan untuk melakukan perubahan dan bantuan, yang disebut dengan pembangunan. Pembangunan terus berlanjut untuk memenuhi kebutuhan sekunder, tersier dan selanjutnya. Pembangunan tidak bisa berhenti jika sudah dimulai karena nafsu manusia.
            Adanya pembangunan dalam struktur masyarakat menimbulkan masalah. Dari sinilah pemimpin setempat menaruh perhatian untuk memberikan bantuan guna menyelesaikan masalah lewat pembangunan.
            Dalam segi sejarah, pembangunan mulanya dilakukan untuk kepentingan pemimpin (raja), bahkan untuk kepentingan umum. Setelah perang dunia ke-2, muncul pemikiran tentang pembangunan guna kepentingan umum. Mulai munculnya institusional pembangunan, contoh: organisasi pembangunan, ekonomi pembangunan, dll. Secara institusional, nama pembangunan muncul ketika dibentuknya World Bank dan IMF untuk memberi bantuan. Pembangunan sebagai konsep dijelaskan oleh Adam Smith dan Keynes. Pembangunan sebagai praksis ketika pembangunan meningkat (pelanggaran HAM).

Komentar

Postingan Populer