PERTEMUAN KE-7 HAM DAN PEMBANGUNAN
Perkuliahan yang dilaksanakan pada17 April 2018 ini membahas mengenai Tantangan HAM terhadap tuduhan Eropasentris.
Banyak anggapan bahwa HAM merupakan hasil dari adanya paham eropasentris. Eropasentris merupakan hasil pemikiran kaum relativis yang beranggapan bahwa nilai-nilai Asia adalah yang unggul karena mengacu pada perdamaian dan ketentraman. Dapat ditemukan perbedaan-perbedaan antara nilai-nilai Asia dan Eropa dalam hal ini, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai Asia berlaku pada komunitas atau kelompok dan untuk kebaikan bersama berbeda dengan nilai Eropa yang menekankan pada individualisme.
2. Nilai Asia menghormati keberadaan otoritas berbeda dengan nilai Eropa yang lebih mengutamakan kebebasan.
3. Nilai Asia mengajarkan mengenai kerja keras dan menabung sedangkan nilai Eropa yang dianut berupa budaya konsumtif.
4. Asia menghasilkan masyarakat yang mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi, keluarga kuat, sedikit kekerasan dan tidak ada pecandu narkoba.
Pengembangan HAM Universal terbagi dua kubu yaitu kubu HAM dan kubu pembangunan. Keduanya memiliki kesamaan yaitu mengembangkan HAM universal dengan nilai, tujuan dan metode Barat melalui pendekatan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada perlaksanannya, komunitas HAM lebih pada pendekatan filosofis sedangkan komunitas pembangunan lebih pada praktik langsung di lapangan dengan segala inovasi yang ada. Komunitas HAM melihat dari atas dan menilai maksudnya hanya terpaku pada pemikiran-pemikiran mengenai HAM dan menilainya sedangkan komunitas pembangunan melihat dari bawah dan mempraktikkan yaitu dengan melihat realitas di masyarakat dan merealisasikan HAM universal melalui pembangunan.
Pelanggaran HAM hingga kini masih terus terjadi karena keraguan terhadap HAM universal. Berikut enam cara untuk mengatasi tuduhan eropasentris dari HAM universal:
1. Solusi Hukum
2. Relativitas Budaya yang lemaah
3. Posisi Afirmatif
4. Strategi Empiris
5. Pendekatan filososfis
6. Perubahan Inkremental
Komentar
Posting Komentar